Pada berita siang tadi seperti biasa ada liputan tentang perkembangan kesehatan mantan presiden RI mbah harto. Setelah menurut pemberitaan mengalami masa krisis pada saat pertama kali masuk rumah sakit maka akhir2 ini pemberitaan mengungkapkan kalau kondisinya relatif agak membaik.
Yang menarik perhatian gw adalah rencana tim dokter untuk memasukan alat pembantu pernafasan melalui leher dengan terlebih dahulu melubangi leher beliau. Entah bagaimana cara berpikir keluarga dan orang2 yang "mencintai" beliau hingga mengizinkan metode pengobatan seperti ini di terapkan kepada nya mengingat kesepuhan umur.
Rakyat biasa seperti gw mungkin menganggap hal penyelamatan ini sudah tidak perlu karena kasihan, tapi mungkin ada kepentingan dari lingkaran dalam sana yang menginginkan mbah satu ini tetap "melek" bagaimanapun caranya.....kasihan...ohh kasihan....
Tapi dari kejadian ini bisa diambil himah nya yaitu pada dunia kedokteran di tanah air. Kalau seandainya untuk mempelajari metode pengobatan ini agak susah untuk mencari objek percobaannya maka ini kesempatan, kapan lagi bisa belajar membedah badan(badan bekas presiden lagi):D dan saran gw kepada para tim dokter di rekam lah ketika operasinya jadi para mahasiswa kedokteran bisa belajar jugan ;).
Bisa jadi ini adalah warisan yang si mbah tinggalkan, yaitu kebiasaan "mroyek". Mungkin ajah budget pengobatannya masih banyak daripada sisa kan sayang...mending dipaksain ajah gmana caranya biar abis,apa perlu kurang..heheheh...hey, it's just my opinion
Sabtu, 19 Januari 2008
Jumat, 04 Januari 2008
Algoritma pembuatan grafik secara manual

Waktu itu gw pernah mendapat tugas untuk membuat grafik pergerakan harga saham dalam sehari, dikarenakan opensource code yang gw biasa gunakan untuk membuat grafik tidak mumpuni dalam kasus ini maka diputuskan untuk membuat secara manual.
Berikut kronologisnya :
Berikut kronologisnya :
- Penentuan panjang dan lebar dari image yang akan dihasilkan(nilai panjang dimasukan dalam variabel height dan nilai lebar dalam variabel width).
Perlu diingat bahwa dalam layar monitor koodinat x=0 dan y=0 berada pada posisi kiri atas(mungkin yang nantinya perlu sedikit manipulasi untuk penentuan nilai di sumbu Y) - Pembuatan sumbu X dan Y.
Sebelumnya, untuk memberikan jeda horisontal dalam pembuatan grafik maka ditentukan besar jeda tersebut ($jeda_x)
Dalam pembuatan sumbu Y sebesar 400 piksel($width_sumbu_y = 400), maka koordinat yang dibuat akan menjadi ($jeda_x,0,$jeda_x,$width_sumbu_y) note: standard bentuk baku pembuatan garis adalah (nilai_x_awal,nilai_y_awal,nilai_x_akhir,nilai_y_akhir)
Dalam pembuatan sumbu X sebesar 400 piksel($width_sumbu_x = 400), maka koordinat yang dibuat akan menjadi ($jeda_x,$width_sumbu_y,($jeda_x+$width_sumbu_x),$width_sumbu_y). - Pencarian faktor pengali untuk setiap nilai X dan Y
Faktor pengali dipergunakan untuk merepresentasikan nilai dalam grafik, misalnya dimana posisi nilai 5 dalam grafik tersebut.
Mendapatkan faktor pengali sumbu X :
Dalam sumbu X tersebut merepresentasikan setiap detik dari waktu perdagangan saham, jadi nilai dari detik ke berapapun harus bisa di representasikan dalam grafik tersebut. Dalam hal ini jumlah detik perdagangan saham yang buka dari jam 0900 sampai 1600 adalah 25200 detik, maka formulanya akan menjadi : FPx = $width_sumbu_x / 25200
Mendapatkan faktor pengali sumbu Y :
Untuk merepresentasikan nilai pada sumbu Y diperlukan juga faktor pengali, formulanya adalah sebagai berikut : FPy = $width_sumbu_y/$rentang_nilai , misalkan pada sumbu Y ingin ditampilkan nilai dari 500 sampai 1000 maka $rentang_nilai = 1000-500; $rentang_nilai = 500. - Mendapatkan nilai X dan Y untuk setiap nilai
Misalkan didapat nilai saham 550 pada jam 1410
Mencari nilai di sumbu X
Pada intinya di sumbu X kita mencari posisi nilai waktu tersebut. Yang pertama kali kita harus menentukan berapa jumlah detik tersebut yang dihitung mulai dari jam 0000, didapat jam 1410 adalah 51000($jml_detik_dicari) dan jam 0900($jml_detik_buka) adalah 32400.
Jadi nilai di sumbu X adalah : X = $jeda_x + ( $jml_detik_dicari-$jml_detik_buka) * FPx
Mencari nilai di sumbu Y
Untuk mencari nilai di sumbu Y : ($nilai_sumbu_y_dicari - $nilai_awal_sumbu_y) * FPx, $nilai_awal_sumbu_y maksudnya adalah berapa nilai awal pada sumbu Y pada koordinat (0,0), jika pada grafik2 umum yang kita pelajari di sekolah buas
Dikarenakan ada perbedaan pada sumbu Y di layar monitor, pada umumnya sumbu Y positif arahnya keatas sedangkan pada monitor sumbu Y positif arahnya kebawah. Jadi formula untuk mencari nilai Y adalah : Y = $width_sumbu_y - (nilai_sumbu_y_dicari - $nilai_awal_sumbu_y) * FPy
Demikian sekelumit algoritma untuk pembuatan grafik secara manual...semoga saya bisa lebih memahami, dan semoga juga dapat bermanfaat bagi orang lain :-)
thanks to BOS WD & wawaw for this knowledge :-)
menanggapi hari raya agama lain
Tanggal 25 desember diperingati oleh kaum kristiani sebagai hari natal, berbagai alasan mereka kemukakan atas penetapan tersebut. Gw tidak bermaksud untuk memperdebatkan dasar penetapan hai raya tersebut, bagi gw itu hak mereka untuk menentukan hari besar mereka dan gw juga menikmatinya karena hari tersebut biasanya dijadikan hari libur :-).
Persoalannya kemudian adalah sikap dan prilaku agama lain terhadap perayaan hari besar ini. Gw mencoba memberikan pandangan gw sebagai umat islam(belum lurus2 banget sihh).
Agak teriris hati ini ketika melihat saudara seagama mengucapkan "selamat natal" atau "merry x-mas" kepada kawan lain yang merayakannya. Ketika dulu gw masih mengaji guru mengaji gw sudah mengatakan kalau tidak boleh mengatakan ucapan natal tersebut dengan suatu alasan...--sebaiknya alasan tersebut tidak usah gw sampaikan disini sehingga tidak menimbulkan perdebatan--. Kemarin itu gw menemukan fatwa MUI mengenai larangan tersebut (maaf tidak bisa di lampirkan, jika ada yang penasaran bisa di cari sendiri) dan gw semakin yakin dengan adanya fatwa dari lembaga tersebut yang tidak memperbolehkan mengikuti perayaan-perayaan natal, dalam interpretasi gw memberikan ucapan natal merupakan bagian dari perayaan natal. Bagi sebagian orang mungkin beranggapan untuk apa mengikuti fatwa institusi tersebut, toh mereka juga hanya sekumpulan manusia biasa..jika ada pendapat ini mungkin belum kapasitas gw untuk menjelaskannya, gw hanya berpegang pada suatu hadis yang menyatakan pegangan terakhir seorang muslim adalah para alim ulama dimana yang pertama dan kedua adalah Al-Qur'an & hadis (gw benar2 lupa isi hadis ini secara lengkap)...dan gw menganggap seluruh muslim juga harus berpegang pada pemahaman ini..!!!!
Jika dilihat dari beberapa sample yang gw perhatikan, saudara seagama tersebut mengucapkan selamat karena ketika kita merayakan lebaran mereka --kawan nonmuslim-- juga memberikan selamat, bahkan mereka juga tidak jarang mengikuti acara buka bersama dan ritual lain. Dari sini kemudian tergeraklah hati mereka untuk mengucapkan selamat natal tersebut, selain itu banyak juga yang menganggap wajar secara rasional memberikan ucapan natal. Diluar kemungkinan mereka tidak mengetahui akan fatwa MUI tersebut gw merasa mereka menjalankan aturan agama berdasarkan apa yang mereka anggap benar dan menguntungkan mereka saja.
Konsep toleransi yang menurut gw ideal adalah membiarkan orang lain yang berbeda agama menjalankan ajaran mereka selama tidak menggangu orang lain...malah yang lebih baiknya lagi mereka --kawan yang berbeda agama-- dapat mengingatkan jika kawannya tersebut mulai melenceng dari ajaran agama yang dia anut.
Mengenai memberikan ucapan selamat pada saat hari raya kepada orang lain yang berbeda kepercayaan, gw rasa itu tidak perlu toh dengan memberi mereka kesempatan untuk merayakan hari rayanya itu sudah sebagai bentuk penghormatan..dan andaikan ada dari mereka yang memberikan selamat dianggap wajar saja, tidak usah dianggap seakan-akan kita berhutang banyak. Selain itu masalah keikhlasan juga penting, jika ada seseorang yang beragama X dan memberikan ucapan selamat kepada kawannya yang beragama Y dan ketika hari raya keagamaan X kawan yang beragama Y tersebut tidak memberikan selamat balasan yah harus ikhlas... :-)
Persoalannya kemudian adalah sikap dan prilaku agama lain terhadap perayaan hari besar ini. Gw mencoba memberikan pandangan gw sebagai umat islam(belum lurus2 banget sihh).
Agak teriris hati ini ketika melihat saudara seagama mengucapkan "selamat natal" atau "merry x-mas" kepada kawan lain yang merayakannya. Ketika dulu gw masih mengaji guru mengaji gw sudah mengatakan kalau tidak boleh mengatakan ucapan natal tersebut dengan suatu alasan...--sebaiknya alasan tersebut tidak usah gw sampaikan disini sehingga tidak menimbulkan perdebatan--. Kemarin itu gw menemukan fatwa MUI mengenai larangan tersebut (maaf tidak bisa di lampirkan, jika ada yang penasaran bisa di cari sendiri) dan gw semakin yakin dengan adanya fatwa dari lembaga tersebut yang tidak memperbolehkan mengikuti perayaan-perayaan natal, dalam interpretasi gw memberikan ucapan natal merupakan bagian dari perayaan natal. Bagi sebagian orang mungkin beranggapan untuk apa mengikuti fatwa institusi tersebut, toh mereka juga hanya sekumpulan manusia biasa..jika ada pendapat ini mungkin belum kapasitas gw untuk menjelaskannya, gw hanya berpegang pada suatu hadis yang menyatakan pegangan terakhir seorang muslim adalah para alim ulama dimana yang pertama dan kedua adalah Al-Qur'an & hadis (gw benar2 lupa isi hadis ini secara lengkap)...dan gw menganggap seluruh muslim juga harus berpegang pada pemahaman ini..!!!!
Jika dilihat dari beberapa sample yang gw perhatikan, saudara seagama tersebut mengucapkan selamat karena ketika kita merayakan lebaran mereka --kawan nonmuslim-- juga memberikan selamat, bahkan mereka juga tidak jarang mengikuti acara buka bersama dan ritual lain. Dari sini kemudian tergeraklah hati mereka untuk mengucapkan selamat natal tersebut, selain itu banyak juga yang menganggap wajar secara rasional memberikan ucapan natal. Diluar kemungkinan mereka tidak mengetahui akan fatwa MUI tersebut gw merasa mereka menjalankan aturan agama berdasarkan apa yang mereka anggap benar dan menguntungkan mereka saja.
Konsep toleransi yang menurut gw ideal adalah membiarkan orang lain yang berbeda agama menjalankan ajaran mereka selama tidak menggangu orang lain...malah yang lebih baiknya lagi mereka --kawan yang berbeda agama-- dapat mengingatkan jika kawannya tersebut mulai melenceng dari ajaran agama yang dia anut.
Mengenai memberikan ucapan selamat pada saat hari raya kepada orang lain yang berbeda kepercayaan, gw rasa itu tidak perlu toh dengan memberi mereka kesempatan untuk merayakan hari rayanya itu sudah sebagai bentuk penghormatan..dan andaikan ada dari mereka yang memberikan selamat dianggap wajar saja, tidak usah dianggap seakan-akan kita berhutang banyak. Selain itu masalah keikhlasan juga penting, jika ada seseorang yang beragama X dan memberikan ucapan selamat kepada kawannya yang beragama Y dan ketika hari raya keagamaan X kawan yang beragama Y tersebut tidak memberikan selamat balasan yah harus ikhlas... :-)
Langganan:
Postingan (Atom)